Seiring pertambahan usia, Yayasan Melania ingin merawat kerja sama dengan para mitranya.
Berbagai pertunjukkan tarian tradisional daerah disuguhkan kepada keluarga besar Yayasan Melania Jakarta yang merayakan ulang tahun ke – 60 di Auditorium STF Driyarkara, Jakarta Pusat, Kamis 24/5. Tema yang diusungkan pada perayaan itu adalah “Setia Melayani Sesama dengan Kasih”.
Pastor Alexius Andang Listya Binawan SJ mengungkapkan, ulang tahun merupakan sebuah peringatan syukur bagi yang mau berkarya dan menghasilkan buah. “Disisi lain kita mendoakan, tetapi kita juga bersyukur dan berterima kasih atas segala inisiatif dan pelayanan – pelayanan yang telah diupayakan,” katanya.
“Bahwa dalam suatu upaya, ada keberhasilan dan ada juga kegagalan merupakan suatu proses yang biasa. Semoga dalam kiprahnya pada tahun – tahun mendatang, Melania terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” harap Vikep Keuskupan Agung Jakarta itu.
Dia mengingatkan soal tantangan terkait orientasi material. Pelayanan sebenarnya upaya membagikan kegembiraan, kebahagiaan kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan. “Tantangan berupa orientasi material seringkali mengabaikan proses dan menurunkan kualitas,” ujarnya.
Pastor Andang juga menyoroti Yayasan Melania yang merupakan gerakan perempuan. Menurutnya, dalam Gereja Katolik, laki – laki dan perempuan adalah setara. “mengapresiasikan kepada perempuan yang mau memberikan diri untuk pelayanan sosial. Pelayanan kesehatan, pendidikan dan panti werda merupakan karya nyata bahwa perempuan juga membuktikan mereka bisa. Meski demikian tidak berarti tidak ada keterbukaan dan kemitraan dengan laki – laki,” paparnya.
Ketua Yayasan Theresia Indrawanti Pudiyanto Suradibroto menjelaskan, dalam kiprahnya selama 60 tahun Melania memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan dan panti werda. Menurutnya tantangan sekaligus peluang yang dirasakan akhir – akhir ini adalah regulasi pemerintah. “Menanggapi hal itu kami tidak mengambil posisi yang tidak bersahabat melainkan bekerjasama. Kami menjadikan pemerintah mitra.
Lebih lanjut Theresia mengatakan kebutuhan akan kemitraan itu sangat penting terutama untuk membangun bangsa. Salah satu contoh nyata adalah karya di bidang kesehatan di Pademangan. “Disana kami melayani BPJS. Ini merupakan suatu tanda bahwa pemerintah mulai percaya kepada Melania. Selain itu pemerintah juga memberikan atensi kepada yayasan kami”.
Kemitraan lain dengan pemerintah yakni di bidang pendidikan pariwisata. Satu sekolah di Mangga Besar, Thres mencontohkan, menjadi lembaga pendidikan advokasi yang khusus mendalami soal pariwisata. Sementara pelayanan kepada warga lanjut usia, Melania menggandeng Mutiara Kasih.
Dia berharap, semakin bertambah usia, Yaysan Melania tetap setia melayani sesama dengan kasih. “Kami menghendaki pelayanan kami terus meningkat. Selain itu, kemitraan kami dengan pemerintah terus terawat dan terjaga demi kemajuan bangsa dan negara.”
Oleh : Willy Matrona
Artikel termuat di Majalah Hidup Mingguan Katolik
Edisi 22, 3 Juni 2018 halaman 28